Jro Mangku Rumpeng telah meninggal karena sakit, Senin ( 9/4/2018).
Dirinya memang merupakan tokoh yang disegani di Banjar Jelantik Kuribatu, Desa Tojan, Klungkung, Bali.
Sebelum pemakaman (pengabenan), dilakukan ritual ngarap watangan atau perarakan jenazah.
Sebelumnya mayat telah dibersihkan (mabersih) lalu dibungkus kain kasa dan diikat menggunakan rantai dari bambu(lante).
Kamis (12/4/2018) sore itu, ratusan warga (krama) berpakaian kamben serba hitam mengarak jenazah sampai puas.
Jadi jenazah akan diarak warga ketika akan naik ke bade. Nanti ratusan warga, khususnya pemuda bak orang kesurupan mengarak jenazah itu di jalan raya. Jenazah diarak sampaikrama puas,"jelas pemimpin (Kelian) Banjar Adat Jelantik Kuribatu, I nYoman Mujana, Kamis ( 12/4/2018).
Mereka berusaha menarik, mendorong, menggelantungi, bahkan menggigit jenazah yang terlindungi lante bambu itu.
Menurut I Nyoman Mujana, para warga itu dalam kondisi setengah sadar, seperti kesurupan.
"Krama (warga) yang ikut ngarap itu, seperti kesurupan. Mereka setengah sadar. Setahu saya dari dulu, dalam pelaksanaan ngarap watangan ini, belum ada yang jenazahnya sampai jatuh. Meskipun di arak seperti itu," Jelas Nyoman Mujana.
Setelah ngarap berjam-jam, jenazah dinaikkan ke bade/wadah untuk diaben, dan abunya dibuang
(dilarung) ke pantai Jumpai.
"Setelah diarak, jenazah dinaikkan ke bade dan dilaksanakan proses pengabenan seperti pada umumnya, hingga abu jenazah dilarung ke pantai Jumpai," ungkapnya.
Semasa hidup, Jro Mangku Rumpeng dikenal sebagai sosok yang jujur dan bersahaja. Agen Poker Online



Tidak ada komentar:
Posting Komentar