Aktivitas Kapal Domino

Selasa, 15 Mei 2018

Sempat Dikira Anjing, Hewan Peliharaan Asal China yang Telah Dewasa Ini Ternyata...




Dua tahun lalu, ketika Su Yun membelikan keluarganya seekor anak anjing, dia terkejut dengan seberapa banyak hewan peliharaan itu makan.

"Sekotak buah dan dua ember kecil mi setiap hari," 
Setelah diamati, ada alasan di balik nafsu makan yang luar biasa besar itu. Anak anjing yang dibeli Su
Yun ternyata adalah seekor bayi beruang hitam.




Su Yun dan keluarganya mulai menyadari hal tersebut ketika hewan peliharaannya itu terus tumbuh besar hingga mencapai berat badan 250 pon, atau setara dengan 113 kilogram.

Selain itu, hewan yang dikira sebagai anjing tersebut menunjukkan kemampuan berjalan dengan dua kaki, dan sama sekali tidak pernah mengeluarkan suara menggonggong.
"Semakin tumbuh besar, ia terlihat seperti beruang, dan kami benar-benar terlambat menyadarinya," cerita Su Yun.

"Dia telah menjadi bagian dari keluarga kami sejak masih kecil, tapi tetap saja kami khawatir karena ia ternyata adalah seekor beruang," lanjut wanita yang tinggal di sebuah desa di dekat kota Kunming, provinsi Yunnan itu.

Su Yun memberi nama beruang hitam yang dikira anjing itu Fifi, dan hewan tersebut tidak pernah membuat keonaran yang mengancam keselamatan manusia di sekitarnya.

Meski begitu, dengan kesadaran diri, Su Yun menyerahkan Fifi kepada otoritas terkait.

Menurutnya, beruang hitam tidak bisa hidup sebagai hewan peliharaan, walaupun telah hidup dengan manusia sejak kecil.

"Kami menyayangi Fifi, tapi kami tak mungkin membiarkannya untuk tidak hidup di habitat aslinya," ujar Su Yun.

Beruang hitam itu kini telah dirawat di Pusat Penyelamatan Margasatwa Yunnan, setelah keluarga Su Yun menghubungi untuk meminta bantuan.

Dari foto yang diberikan oleh Su Yun, terlihat bahwa beruang hitam itu bisa berdiri tegak setinggi satu meter. Namun, Fifi mengamuk ketika hendak dibawa oleh petugas, sehingga terpaksa dibius.

Otoritas terkait telah mengidentifikasi Fifi sebagai beruang hitam Asia yang terancam punah. Biasanya, bayi hewan ini diperdagangkan di pasar gelap dengan harga senilai ribuan dolar AS per-ekor.

Su Yun mengaku membeli bayi beruang hitam itu pada 2016, ketika sedang berlibur ke wilayah Tibet.

Meski diliputi rasa malu karena dikira memelihara hewan yang dilindungi, faktanya Su Yun bukanlah satu-satunya yang pernah terlibat kasus ini. Ada cukup banyak individu di China yang keliru mengira bayi beruang hitam sebagai anak anjing, dan kemudian menjadikannya sebagai hewan peliharaan.

Salah satu kasus terakhir yang terungkap di media adalah ketika seorang pria, juga di provinsi Yunnan, menemukan seekor anak beruang yang dikiranya sebagai anjing liar.

Ia lantas membawa hewan itu pulang, dan ditempatkannya di dalam kandang sebagai hewan penjaga, sebelum kemudian menyadari kesalahan tersebut.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar